Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

6954 LEADERSHIP RASULULLAH SAW OLEH SYAFRIANTO S AG M M 22 01 2024

Leadership Rasulullah SAW | Oleh : Syafrianto, S.Ag., M.M (22/01/2024)

LEADERSHIP RASULULLAH SAW

Oleh : Syafrianto, S.Ag., M.M

 

             Leadersip (kepemimpinan) di era saat ini sangat penting, karena selain untuk memimpin suatu organisasi besar juga di tuntut memimpin diri sendiri. Kunci bagi sorang pemimpin adalah Upaya mengajak orang lain agar dapat mengikuti ide, pemikiran dan konsep-konsep yang diketahuinya untuk dapat di pahami dan dilakukan oleh orang lain. Maka seni dalam memimpin di perlukan agar orang merasa secara tidak langsung mengikuti konsep sang pemimpin.

            Secara umum ada bentuk pemimpin : pemimpin informal dan pemimpin formal, pemimpin informal adalah pemimpin yang dipilih melalui mekanisme pemilihan namun tanpa surat pengangkatan, seperti pemimpin yang di Daulat oleh Masyarakat atas dasar kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan menjadi idola bagi pemilihnya. Sedangkan pemimpin formal adalah pemimpin yang diangkat dan dilakukan oleh pihak yang berwenang dalan jangka waktu tertentu sesuai dengan amanat yang diberikan.

            Dalam konsep Islam pada prinsipnya manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan di mintak pertanggungjawabannya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ini konsekwensi peranan manusia selaku khalifah fil ardhi yang mesti dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. Dalam agama Islam Nabi Muhammad saw di jadikan sebagai contoh suri teladan dalam segala hal, salah satunya adalah tipe leadership Rasulullah saw. Adapun tipe kemimpinan rasulullah Saw adalah :

1.      Kemimpinan yang tegas

Dalam hal ini bukan semuanya kehendak Rasulullah tetapi sesuai kasus perkasus, Rasulullah menghadapi orang kafir akan bersikap keras dan tegas sesuai dengan ketentuan Ilahi.

2.      Kepemimpinan laissez fairs

Dalam hal ini bukan berarti Rasulullah memimpin dengan bebas tanpa batas, tetapi dalam stuasi tertentu beliau memberikan kebebasan bagi umatnya untuk mengikuti atau tidak mengikuti, yang penting tidak menyalahi aturan syariat dan hadits.

3.      Kepemimpinan demokratis.

Dalam hal ini dapat dilihat dari sikap beliau saat menghadapi umat Beliau tidak hanya duduk saja tanpa berbuat, tetapi beliau selalu melihat kondisi umatnya, apabila ada suatu masalah beliau melakukan musyawarah untuk mufakat terhadap suatau masalah dan senantiasa menghargai pendapat yang berkembang.

Sifat kepemimpinan Rasulullah di antaranya :

a.      Shiddiq

Rasulullah saw dapat selalu bersikap berkata benar dan membela kebenaran

b.      Amanah

Rasulullah saw dapat dipercaya dan dapat memberikan kepercayaan kepada pengikutnya sesuai dengan kemampuannya

c.       Tabligh

Rasulullah saw senantiasa menyampaikan kebenaran wahyu walau apapun resiko yang di terimanya

d.      Fathonah

Rasulullah saw memilki kecerdasan yang tinggi sehingga kemimpinannya dapat dikuti oleh umatnya

e.      Maksum

Rasulullah saw orang yang terpelihara dan bebas dari dosa, sehingga beliau mustahil mempunyai sifat kadzib (berdusta), khianat (curang), kidman (menyembunyikan sesuatu kebenaran) dan baladhah(ingkar)

            Dari uraian diatas sebagi umat islam yang meneladhani kepemimpinan Rasulullah saw, maka kita harus menumbuhkan sikap dan sifat sesuai dengan tuntunan Al-quran dan hadist agar kepemimpinan dapat diterima oleh semua yang kita pimpin, maka ada beberapa syarat kepemimpinan umat Islam dapat diikuti antara lain :

1)      Kredebiltas kepribadiannya

2)      Mempunyai ilmu pengetahuan dan rahmatan lilalamin

3)      Mempunyai argumentasi yang kuat dan hikmah kebijaksanaan serta arif dalam menyikapi masalah yang di hadapi

4)      Mempunyai fisik  dan mental yang kuat

5)      Mampu menyikapi sesuatu dengan cepat dan tidak dapat putus asa

6)      Mempunyai fisi dan pemikiran yang baik

7)      Mempunyai keberanian menghadapi resiko membela kebenaran

8)      Mempunyai nasab/keturunan dari orang yang baik

 

Untuk menjadi seorang pemimpin yang handal diperlukan proses yang Panjang. DR. M. Nasir pernah mengatakan bahwa pemimpin tidak dapat di cetak, tetapi ia akan mengalami proses Panjang, karena pemimpin yang dibutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan kredelibitas dan integritas ilmu, iman dan amal.

 


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas