“Jadikan kantor sebagai Istana dan rekan kerja sebagai keluargamu tercinta” | Oleh Ghozi, S.Ag., M.A (15/01/2024)
“Jadikan kantor sebagai Istana dan rekan kerja sebagai keluargamu tercinta”
Oleh : Ghozi
Prolog
Seberat dan sesulit apapun pekerjaan yang kami hadapi, akan menjadi ringan dan mudah jika berada dalam lingkungan kerja yang nyaman, maka jadikanlah kantormu sebagai Istana indah dan rekan kerja sebagai keluargamu tercinta
(Ahmad Mus’id YQ-2023)
Sebuah kutipan dari Ketua Pengadilan Agama Sengeti yang termuat dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan PA Sengeti tahun 2023 tersebut menyajikan bagaimana seorang yang akan menjadi lebih produktif dalam menjalankan tugas yang diemban dengan cara menjadikan kantor sebagai tempat yang nyaman. Logis memang apapun akan bisa dijalankan asalkan suasana dan lingkungan sekitar mendukung. Begitu juga sebaliknya, jika sudah berada pada lingkungan yang tidak nyaman maka pekerjaan yang ringan seolah-olah menjadi berat. Tingkat produktifitas jadi rendah bahkan bisa berpengaruh kepada faktor fisik dan bahkan psikis.
Sebuah ilustrasi yang saya ungkap, Satu hari sang Ayah pulang ke rumah dengan wajah yang terlihat kusut dan kusam, kelihatannya seperti lelah sekali menghadapi hari itu. Banu, si Bungsu Ayah bertanya kelihatannya kok ayah lelah sekali hari ini? Wajah ayah kelihatannya capek sekali. Apa yang ayah alami selama hari ini di kantor? Mendapat pertanyaan seperti ini, tentu sang ayah berusaha untuk menjelaskan kejadian secara baik baik saja.
Padahal faktanya, Sang Ayah merasa bahwa di kantor itu suatu tempat yang tidak begitu nyaman, setiap hari bertemu dengan informasi-informasi negative. Sesama teman sekantor sering timbul kecurigaan satu sama lain, bahkan ada beberapa orang yang menjadi provokator untuk membuat kekisruhan dengan suasana kantor. Dengan suasana ini maka sebagai perusahaan swasta bergerak dalam bidang travel tentu berpengaruh kepada produktifitas bahkan pendapatan. Dengan suasana kantor yang tidak bagus membuat pendapatan bulan perbulan dengan grafik menurun, dan kalah bersaing dengan perusahaan sejenis. Ketika grafik produktifitas menurun maka menurun pula pendapatan gaji masing-masing karyawan, sehingga lama kelamaan bisa membuat perusahaan menjadi kolaps.
Membentuk suasana kerja yang nyaman tentu tergantung dengan kondisi psikis karyawan mulai dari pimpinan hingga staf. Jika suasana kerja sudah sesuai dengan ketentuan dan diisi dengan jalinan silaturahmi sesama pegawai yang tinggi maka seluruh pegawai akan merasa senang, nyaman bahkan seperti berada di istana. Dalam satu hari jumlah jam kita berinteraksi di kantor lebih banyak daripada di rumah maka kita jadikan seluruh pegawai kantor adalah keluarga dekat kita. Tempat berbagi, saling menolong, bahkan menjadi tempat berdiskusi masalah pribadi bukan hanya masalah kantor.
Perlu disadari bahwa berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan dari/tujuan organisasi sangat tergantung dari kinerja organisasi. Jika kita dan rekan kerja bekerja baik, hasil kerja organisasi juga baik. Begitu juga sebaliknya, jika kita dan rekan kerja bekerja buruk, maka mereka akan jadi penghambat kinerja pimpinan organisasi. Sebuah kerja sama antara seluruh elemen di organisasi kerja, sangat berpengaruh dengan kinerja yang baik. Antara sesama rekan kerja, antara pimpinan dan bawahan, dan antara staf dengan atasan langsung. Dengan demikian pimpinan yang merasa bahwa kinerja bawahan baik adalah hasil hubungan kerja yang baik, dan hasil kerja pimpinan yang memanaj dengan baik adalah hasil hubungan sesama rekan kerja yang baik pula. Kalau ada masalah pada bawahan, atasan segera merangkul memilih untuk meninggalkan mencarikan solusi terbaik, tidak menyalahkan bawahan dan bekerja sendiri, akhirnya ia menjadi single fighter.
Peran Pimpinan
Dalam sebuah teori manajemen, kunci sukses pimpinan suatu organisasi adalah kemampuan memimpin banyak orang. Makin tinggi jabatan pimpinan suatu organisasi, maka makin banyak orang yang harus dipimpin. Artinya, kalau mau sukses, seorang pimpinan organisasi harus melatih diri untuk bisa memimpin banyak orang. Salah satu kunci penting dalam kepemimpinan adalah kemampuan membina hubungan baik dengan bawahan. Kemampuan itu harus ditumbuhkan dari tingkat paling dasar, saat seseorang pimpinan masih bekerja dalam unit/tim kecil. Dari situ kemampuan itu tumbuh, membuat ia sanggup memimpin tim/organisasi yang lebih besar,
Banyak orang dengan kemampuan teknis yang hebat, dan cerdas secara akademik, tapi dia gagal dalam memimpin suatu organisasi, hal tersebut biasanya karena dia dalam melakukan pekerjaan organisasi lebih memilih bekerja sendiri (single fighter). Hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan untuk membangun hubungan baik dengan para bawahannya.
Maka dari itu, ada beberapa hal yang mendasar yang diperlukan dalam membangun hubungan baik antara sesama pegawai, yaitu :
1.
|
Perlunya sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan individu di dalam organisasi Hal ini diperlukan karena jangan sampai ada pertentangan antara tujuan organisasi dan tujuan individu, dalam kaitan itu harus diyakinkan bahwa pencapaian tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi individu dalam organisasi. |
|
2.
|
Suasana kerja yang menyenangkan Bawahan jangan dibuat terlalu fokus pada pekerjaan yang bersifat rutinitas, perlu juga dibuat pekerjaan menarik dan penuh tantangan. Selain itu perlu diciptakan hubungan kerja yang akrab, lingkungan kerja yang membangkitkan gairah bekerja, seperti fasilitas kerja yang lengkap, sarana penunjang lainnya yang memadai. |
|
3.
|
Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja Semakin baik administrasi/manajemen suatu organisasi hubungan kerja pun makin informal, tanpa melupakan segi formal dari hubungan kerja itu. Tugas seorang pimpinan harus dapat menyeimbangkan antara informalitas dan formalitas dalam hubungan kerja. |
|
4.
|
Support kepada bawahan Semua orang pada dasarnya ingin kepribadiannya diakui, mendapat perlakuan yang adil, keinginannya diperhatikan, kebutuhannya dipuaskan, kemampuannya memperoleh kesempatan untuk dikembangkan. Dalam hal ini penghargaan dan perasaan memegang peranan yang menentukan. |
|
5.
|
Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik (extraordinary performance) Seorang pimpinan harus cepat mengakui dan menghargai pelaksanaan tugas dengan baik yang dilakukan oleh seorang bawahan. Bentuknya dapat berupa award kepada pegawai yang berprestasi. |
Seorang pimpinan tentunya mempunyai peran berhasil tidaknya suatu organisasi, apabila Pimpinan ingin berhasil memimpin suatu organisasi prinsip-prinsip membangun hubungan yang baik dengan bawahan tentunya harus dilakukan dengan benar.
Maka dari itu, jadikanlah kantor kita ibarat sebuah istana, karena hanya andalah yang mempunyai kekuasaan untuk menjadikannya suatu gubuk atau suatu istana. Gunakanlah kekuatan kreatif dan inovatif dan Gunakan kekuatan pikiran anda sendiri secara konsumtif dan kita akan menjadi penghuni di istana yang indah tersebut.
Epilog
"Ada suka cita dalam bekerja karena kebahagiaan tidak akan pernah ada, kecuali pada keberhasilan saat kita telah mencapai sesuatu."
(Henry Ford)
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas