Syukur Atas Nikmat Yang Allah Berikan
Senin (27/11/2017), bertempat di aula utama Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Drs. H. Mas'ud Putra kelahiran Lamongan 27 Mei 1959 itu menyampaikan tausiahnya. Mas'ud mengawali tausiahnya dengan menceritakan sulitnya kehidupan kakek beliau sebagai anak buah kapal Belanda ketika zaman penjajahan dan menceritakan pula bagaimana sulitnya ketika beliau tugas sebagai hakim di Ende tahun 1988 yang lalu.
Dalam tausiahnya Mas'ud menyampaikan :
“ Hidup ini ibarat sebuah pelayaran menuju pulau kebahagiaan. Tidak mudah bagi seorang yang hendak sampai ke pulau kebahagiaan itu. Dalam mengarungi bahtera hidup ini, manusia akan di hadapkan dengan ombak dan badai kehidupan. Mereka harus menempuh pahit manis dan asam garamnya kehidupan.
Dalam menghadapi problematika hidup manusia, ada dua hal yang harus dipegang teguh, yaitu sabar dan syukur. Dengan dua hal itulah, kita bisa senantiasa bertahan agar tetap berada dalam koridor yang di tentukan dan tidak salah arah dalam berlayar. Dengan kesabaran yang tinggi dan rasa syukur yang mendalam, seseorang akan tetap kokoh berada dalam garis perjalanan yang benar.
Selanjutnya syukur akan menjadi mahkota dalam dirinya, mahkota yang akan menghiasi akhlak dan membuat seseorang semakin indah bagaikan mutiara. Bersyukur juga mengambarkan kerendahan hati bahwa semua yang ia nikmati adalah pemberian Allah Subhanahu wa taala. Semua adalah titipan Allah dan akan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat nanti.
Bersyukur adalah kewajiban yang sering dilupakan banyak orang. Nikmat adalah sesuatu yang acap kali melupakan bagi para pelakunya untuk bersyukur. Tertimpa musibah akan lebih mudah mengingat Allah dibanding saat ia mendapatkan nikmat. Mas'ud mengajak seluruh peserta yang hadir untuk senantiasa bersyukur. ( RR/Jurdilaga )
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas