Inilah Tausiyah Hakim Tinggi PTA Jambi (29/02)
H. Mas'ud
Pada hari Senin (29/02), PTA Jambi kembali menggelar bina mental. Kegiatan ini, rutin dilaksanakan setelah selesai apel pagi. Kali ini, yang tampil sebagai pemberi ceramah adalah H. Mas’ud, Hakim Tinggi yang baru bertugas di PTA Jambi, sebelumnya beliau bertugas di PTA Samarinda.
Mengawali ceramahnya H. Mas’ud menjelaskan, bahwa kebiasaan Rasulullah SAW selalu berkunjung apabila ada orang yang meninggal. Hal ini dilakukannya untuk menghibur keluarga yang mendapat musibah sekaligus untuk silaturrahmi. Pada suatu hari, ada seorang laki-laki yang meninggal, lalu Rasulullah SAW datang dan menjumpai istri yang meninggal tersebut.
Dalam perbincangan singkat, Rasulullah bertanya kepada istri yang meninggal. Apakah ada pesan suamimu sebelum dia meninggal ? Jawab istri yang meninggal, pesan khusus tidak ada ya Rasulullah, hanya saja suami saya sebelum meninggal ada mengucapkan 3 (tiga) kalimat, yaitu (1). Andaikan lebih jauh (2). Andaikan yang baru (3). Andaikan semuanya.
Mendengar jawaban istri yang meninggal itu, lalu Rasulullah menjelaskan arti dan maksud ucapan suaminya tersebut. Pertama, andaikan lebih jauh. Pada suatu hari, suamimu pergi ke mesjid lalu berjumpa dengan orang buta yang juga bermaksud ke mesjid. Suamimu menuntun orang buta tersebut sampai ke mesjid, lalu sama-sama shalat. Kedua, andaikan yang baru. Suamimu pernah memberikan baju hujan kepada orang yang kehujanan, tapi suamimu memberikan baju hujan yang bekas padahal ada baju hujan yang baru. Ketiga, andaikan semuanya. Suatu ketika, suamimu memberikan makanan kepada orang miskin, tapi yang diberikan hanya sebagian, tidak semuanya.
Lalu, sambung Rasulullah, ketika suamimu akan meninggal, ia melihat balasan kebaikan yang ia lakukan. Ternyata, balasannya tidak sempurna dan tidak lengkap, karena ketika suamimu melakukan itu semua tidak sempurna dan bukan yang terbaik.
Maka, suamimu mengucapkan tiga kalimat tersebut, ia ingin berbuat yang sebaik mungkin supaya balasannya juga yang terbaik, ujar Rasulullah kepada istri yang meninggal.
Setelah menceritakan kisah tersebut, lalu H. Mas’ud menghimbau agar selalu melakukan yang terbaik, dan jangan segan-segan memberikan apa yang dicintai. “Oleh karena itu, saya menghimbau kepada kita semua, apabila melakukan sesuatu marilah kita lakukan yang sebaik-baiknya dan kita sedekahkan yang terbaik,” pesan H. Mas’ud sambil mengutip surat Ali Imron ayat 92 sekaligus menutup tausiyahnya. (AHP)
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas