Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

2275 TAUSIYAH HT PTA JAMBI MEMBICARAKAN KESALEHAN INDIVUAL DAN KESALEHAN SOSIAL 27 03

Tausiyah HT PTA Jambi Membicarakan Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial (27/03)

nasihin

Sebagai seorang muslim, diharapkan menjadi sosok yang menampilkan kesalehan individual sekaligus kesalehan sosial, sebab keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Demikian antara lain tausiyah Hakim Tinggi H. Nasihin Mughni di mushalla at-Taufiq PTA Jambi ba’da shalat Ashar, Kamis (26/03). Dijelaskannya, bahwa manusia sebagai individu harus menjadi seorang yang saleh dalam melaksanakan ajaran agamanya, misalnya shalat, puasa, zakat dan lain sebagainya. Sementara itu, disisi lain, manusia juga harus saleh dalam beraktivitas secara sosial, misalnya sedeqah, infaq, silaturrahmi dan yang lainnya.

“Kita harus menampilkan kesalehan individual dan kesalehan sosial,” ujarnya berpesan.

Kesalehan individual dan kesalehan sosial, katanya lebih lanjut, adalah pengamalan dari ayat al-Qur’an surah Ali Imran ayat 112 yang artinya : mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. “Dengan menampilkan kesalehan individual dan kesalehan sosial, maka akan tercipta suasana yang harmoni dalam kehidupan bermasyarakat,” tandasnya mengingatkan.

Selain menyampaikan tentang kesalehan, Hakim Tinggi yang tawadu’ ini juga menginformasikan mengenai hadits qudshi, yang menyebut tiga hal yang dicintai oleh Allah. Pertama, orang dermawan yang selalu infaq dan sadhaqah. Dan lebih dicintai Allah lagi apabila orang dermawan tersebut adalah orang miskin. “Allah sangat cinta kepada orang dermawan, lebih cinta lagi apabila ia orang miskin,” katanya menjelaskan.

Kedua, orang rendah hati, dan lebih dicintai Allah lagi apabila ia orang kaya. “Kalau orang miskin rendah hati adalah hal yang biasa, tapi apabila orang kaya atau pejabat tinggi rendah hati, ini yang sangat disayangi Allah,” tuturnya.

Ketiga, orang yang bertaubat, dan lebih dicintai Allah apabila ia masih muda. Menurut Ustadz yang berasal dari Tegal Jawa Tengah ini, apabila orang yang sudah tua bertaubat adalah hal yang biasa dan kebangatan apabila sudah tuapun tidak mau bertaubat. Tapi, apabila di kala mudapun sudah bertaubat, hal tersebut yang sangat dicintai Allah, karena sesungguhnya mati itu tidak mengenal usia tua ataupun muda.

“Marilah kita bertaubat, semoga kita termasuk orang yang dicintai Allah,” ujarnya sambil mengakhiri tausiyah. (AHP)


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas