Menatap Hari Esok yang Berkah dan Berprestasi
Menatap Hari Esok yang Berkah dan Berprestasi
Oleh. Idris Latif
(Punggawa Jurdilaga PTA Jambi)
Seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah dan banyak puls yang dicita-citakan bagi suatu organisisi dan lembaga, terutama lembaga yang secara struktur telah memiliki ketentuan ketentuan yang berstandar baik, maka secara umum pencapaian tujuan organisasi telah di susun dalam jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Mahkamah Agung dan jajaran dari empat lingkungan Peradilan telah menetapkan cetak biru yang kedua dengan beberapa pencapaian target yang ditetapkan dan disusun dalam Reformasi Birokrasi. Implementasi dari reformasi birokrasi yang dikembangkan Mahkamah Agung telah mendapat penghargaan dari berbagai lembaga, dan secara keseluruhan Mahkamah Agung telah memperoleh beberapa peningkatan secara kelembagaan dan bagi pegawai Mahkamah Agung telah diberikan remunerasi.
Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi telah membuat sebuah gagasan baru yang merupakan sebuah inovasi, improvisasi, dari pimpinan baru Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang akan menahodai perjalanan Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama Jambi se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi dalam mendukung program reformasi birokrasi pengadilan sebagai mana yang telah ditetapkan Mahkamah Agung.
Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi telah menatap hari esok dengan sebuah gagasan baru yaitu; Pengadilan Agama yang berkah dan berprestasi, sebagai inovasi awal Crew Jurdilaga Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi telah membuat fitur baru dalam web-site yang memuat kata Berkah dan Berprestasi, sehingga sebagai langkah pertama Berkah dan Berprestasi mengandung beberapa makna dan pengertian yag luhur dan mulia, sehingga tatapan hari depan yang tulus itu akan ter-realisasi secara baik.
Kata “Berkah” dalam Bahasa Indonesia, memiliki beberapa makna. Makna berkah itu adalah: Karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan kepada kehidupan manusia, banyak peng-istilahan berkah dalam bahasa Indonesia dengan nama berkat, dan semua pencapaian yang baik dan kesuksesan yang telah dicapai, hal itu karena adanya berkah dari Allah SWT. Namun substansi berkah adalah suatu harapan dan cita untuk mendapatkan kebaikan dan kesuksesan serta kebahagiaan.
Dalam bahasa Arab, kata "Berkah" berasal dari kata kerja madli (kata kerja yang merujuk kepada peristiwa yang terjadi pada masa lalu) baraka. Di dalam al-Qur'an, kata baraka dengan berbagai kata jadiannya muncul sebanyak 31 kali. Dari 31 kali itu. Makna kata barakah seperti ini dapat ditemukan dalam al-Qur'an surat Fushshilat ayat 10, surat al-A'raf ayat 137, surat al-Isra' ayat 1, surat al-Anbiya' ayat 71, dan 81, surat Saba' ayat 218, dan surat al-A'raf ayat 96. Diantara ayat yang mengandung kata barakah dalam makna seperti ini dapat dikutip terjemahnya sebagai berikut: "Jikalau sekiranya penduduk kota beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka "berkah" dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat (Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
Kata barakat dalam ayat di atas berarti kebaikan Tuhan. Kebaikan itu tidak diterima begitu saja oleh manusia. Ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh manusia untuk mendapatkannya. Dalam surat al-A'raf ayat 96, misalnya, Tuhan mengaitkan pemberian-Nya ("berkah") dengan keimanan dan ketaqwaan.
Dari beberapa defenisi Berkah tersebut mungkin telah banyak beberapa pemahaman namun mengambil hikmah dari berkah itu adalah sebagai sebuah usaha bagi manusia yang mempunyai jiwa untuk maju, dan bukankah berhijrah dari hari ini lebih baik dari masa yang lalu, dan hari esok lebih baik dari pada hari ini, dan menuju suatu yang berkah tentulah adanya sebuah ketulusan dan sebuah keinginan dengan menempatkan harapan yang berpegang pada keyakinan yang kuat;
Berprestasi adalah sebuah kata kata yang akan menunjukkan tata nilai yang lebih dari yang lain setidaknya ada pembanding dari suatu hal yang sama dalam suatu waktu dan keadaan. Selanjutnya berprestasi juga sebagai suatu kegiatan dan usaha dari suatu masa dan waktu yang mempunyai kedudukan atau posisi yang lebih dan bisa mempertahankan ke nilai yang baik itu sehingga tidak dapat di tinggal dengan nilai yang lain yang di peroleh oleh sebuah lembaga;
Berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan kerja, mengatasi rintangan atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain.
Berprestasi dapat dibedakan dalam tiga kebutuhan yang ada pada manusia, yaitu : kebutuhan berprestasi atau n-Ach, kebutuhan untuk berkuasa n-Afiliation, dan kebutuhan untuk berafiliasi atau n-Afiliation. Sehingga berprestasi di dalam menyeleksi suatu aktivitas atau pekerjaan yaitu dengan usaha aktif, sehingga memberikan hasil yang terbaik. n-Ach, ini akan mencerminkan dalam perilaku individu yang selalu mengarah pada suatu keunggulan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inovatif-kreatif.
Berprestasi menurut McClelland (Myron Weiner, 1984) menyatakan bahwa motivasi berprestasi diberi nama Virus mental yaitu n-Ach ("Need for Achievement"). Virus mental terjadi pada diri seseorang, cenderung orang itu akan bertingkah laku secara giat. Dengan menambah n-Ach seseorang akan menjadi bertamah giat dan tekun dalam berupaya, tidak hanya sekedar mencari keuntungan, namun berupaya lebih keras agar mencintai pekerjaan, untuk mendapat kepuasan dalam hidup.
McClelland and Heckhausen menyatakan bahwa berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.
Menurut Atkinson, berprestasi adalah kecenderungan seseorang mengadakan reaksi untuk mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan yaitu apabila prestasi yang dicapai melebihi aturan yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya yang menantang dan mempunyai reward yang bersifat intrinsik. Individu yang mempunyai motif berprestasi yang tinngi mempunyai motif untuk meraih sukses.
Pencapaian hasil kenerja yang berkah dan berprestasi sebuah cita dan keinginan bersama, tentu masih banyak instrumen pembinaan yang di perlukan, serta mengambil semua potensi yang dimiliki oleh Sumber Daya manusia yang menjadi modal yang akan melahirkan sebuah investasi besar yaitu berkah da berprestasi.
Gagasan ini perlu dibuat dengan sebuah progres yang terukur tentu semua komponen bekerja, kalau kompetisi mencari berkah dan berprestasi diibaratkan sebagai arena main catur tentu pemain yang bijak akan menjadikan semua potensi yang ada dimulai dari pion, bidak, raja, dan rencong atau kuda punya nilai yang sama dan ia bekerja sesuai fungsi, karena semua itu akan melindungi apa yang kita impikan berkah dan berprestasi.
Ayo semua bisa;
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas