JURDILAGA PA SUNGAI PENUH -  Bangsa Indonesia berduka atas wafatnya presiden RI ke-3, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, Rabu (11/09) sekitar pukul 18.05.WIB di RSPAD Jakarta.

Bagi warga PA Sungai Penuh, rasa duka atas wafatnya orang yang berjasa atas kemajuan bangsa Indonesia ini tak hanya cukup dengan mengibarkan bendera setengah tiang dan mengirimkan ucapan duka via media sosial, namun warga PA Sungai Penuh tepat pada pukul 09.00 WIB melaksanakan sholat ghaib.

Wakil Ketua PA Sungai Penuh, Asrori Amin, S.H.I., M.H.I secara langsung mengimami sholat ghaib tersebut diikuti oleh Hakim, seluruh pegawai PA Sungai Penuh dan para pencari keadilan yang sedang menunggu antrian sidang.

Usai sholat ghaib tersebut, Wakil Ketua PA Sungai Penuh kembali menyampaikan rasa duka mendalam atas nama Keluarga Besar PA Sungai Penuh.

Menurut Asrori, Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk memiliki ikatan kuat antar sesama.

Seorang muslim ialah saudara bagi muslim lainnya. Mereka harus saling bantu-membantu dalam segala kebutuhan, sampai salah satu dari mereka meninggal.

Maka oleh karena itu sambungnya, ketika seseorang meninggal, tentu tidak lagi bisa mengurus diri sendiri. Oleh karena itu, kewajiban bagi muslim yang masih hidup ialah memandikan jenazahnya, mengkafani, menshalati, dan menguburkannya.

“Kini kita yang jauh dari jenazah hanya bisa melakukan ini secara maksimal, kita sholat ghaib dan kita mendoakan semoga jasa-jasa baik almarhum serta amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT,” pungkasnya. (Jurdilagapaspn)