Ngaji Sehat Lagi

Menyambung tulisan sebelumnya dengan topik sehat jasmani, kali ini kita akan melihat sehat dari sisi mental (mental healthy).
Saat ini, topik kesehatan mental semakin menjadi bahan perbincangan khalayak. Kondisi ini diramaikan oleh media sosial, kesadaran akan pentingnya menjaga kebugaran jasmani dan rohani beranjak menjadi tren positif yang menggembirakan.
Kesehatan mental merupakan bagian penting dalam kehidupan setiap individu, karena ia termasuk salah satu komponen dari kriteria sehat. Oleh karenanya, apabila setiap individu hidup sehat, maka keluarga dan masyarakat sebagai komunitas suatu bangsa juga ikut sehat.
Berkenaan dengan hal ini, Al-Quran telah banyak memberikan tuntunan berkenaan dengan kesehatan.
Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa kesehatan mental (mental healthy) dalam Al-Quran tidak disebutkan secara gamblang dan spesifik. Oleh sebab itu, peran para Ulama dalam memberi penjelasan melalui karya yang mereka wariskan dalam memahami teks-teks Al-Quran menjadi penting untuk kita ketahui. Penyakit hati yang sering menghinggapi manusia merupakan sumber dari gangguan mental.
Terdapat banyak penyakit hati yang dikenal dalam literatur Islam, antara lain dengki (hasad), dendam (hiqd), buruk sangka (su’u dzan), pamer (riya'), sombong (takabur), tamak, dan lain-lain. Salah satu firman Allah yang menyinggung tentang obat bagi penyakit mental yang ada dalam dada manusia terdapat dalam surah Yunus ayat 57, yang artinya:
“ Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.”
Ahmad Musthafa Al-Maraghi berpendapat dalam kitabnya tafsir Al-Maraghi, kesehatan mental pada ayat di atas ada dalam diri orang-orang yang mau menerima nasihat-nasihat baik.
Mereka yang selalu berupaya memperbaiki akhlak dan amal perbuatan merupakan obat dari berbagai penyakit batiniyah. Di samping juga hal tersebut merupakan petunjuk yang jelas kepada jalan lurus, sehingga dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, serta rahmat khusus yang diperuntukkan bagi orang-orang beriman dari Allah ta’ala.
Senada dengan pendapat Al-Maraghi, dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan kesehatan mental yang dimaksud ayat di atas adalah orang-orang yang mengamalkan kandungan Al-Quran. Sehingga mereka tercegah dari perbuatan-perbuatan jahat, sehat dari berbagai penyakit ragu-ragu, serta was-was. Petunjuk kepada jalan yang lurus dan sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Merujuk pada dua pendapat di atas, obat dari penyakit mental adalah dengan terus berupaya mendengarkan dan menerima nasihat-nasihat baik dan memperbanyak ibadah yang salah satunya dengan mengamalkan kandungan Al-Quran.
Apabila hal tersebut telah ditempuh, segala penyakit hati yang berakibat pada sakitnya mental maupun jiwa akan hilang. Peningkatan kualitas spiritual dan kedekatan kepada Sang Pencipta yang memberikan kedamaian di hati setiap manusia.
Menjaga Kesehatan Bagian dari Rasa Syukur
Upaya menjaga kesehatan jasmani (sebagai mana yang sudah dituliskan sebelumnya) dan rohani merupakan bentuk syukur. Oleh karenanya, Rasulullah saw pernah mengabarkan bahwa kesehatan merupakan nikmat yang sering kali dilupakan oleh manusia, pada akhirnya mereka merugi karena keduanya.
“ Banyak manusia merugi karena dua nikmat, kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari)
Dalam kitab Riyadlu al-Shalihin, Imam Nawawi menjelaskan mengenai makna hadits di atas, bahwa banyak manusia yang tertipu dengan dua jenis kenikmatan yang telah diberikan, yaitu kesehatan dan kesempatan. Sebab, banyak manusia walaupun dalam keadaan sehat, namun ia tidak mampu melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah, serta tidak mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
Semoga kita mampu memahami tuntunan pola hidup dalam Al-Quran tentang kesehatan jasmani dan kesehatan mental sehingga dapat menjadi rujukan dalam membangun kualitas hidup. Sebab, dalam segala aktivitas seperti beribadah, bekerja, belajar, bahkan beristirahat sekalipun bisa dilakukan secara optimal dengan kondisi tubuh yang sehat.
Wallahu a'lam bi showab
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi, salam sehat, solid, speed, smart
Jambi, 22 Oktober 2025
Dr. Chazim Maksalina, M.H.
